Kemajuan Sebuah Bangsa Tidak ditentukan SDA
Oleh: Drs. H. Bambang Haryono

Ada 25,22 juta penduduk Indonesia Tahun 2024 bersumber dari
bps.go.id dan utang Indonesia sebesar Rp. 8.500 triliun per Juli 2024
(cnbcindonesia.com). Miris, Indonesia yang kaya sumber daya memiliki penduduk
miskin dan utang yang tinggi.
Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah tidak akan pernah
menjadikan sebuah negara maju atau mengalami era keemasan. Oleh karena itu,
Indonesia emas tidak akan terwujud pada Tahun 2045 apabila berdasarkan SDA.
Pada era Soeharto, Indonesia mendapat julukan macan Asia.
Salah satu sebabnya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 6-7
persen. Namun, pada 1998 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi
sebesar 13,13%, hingga menimbulkan gelombang reformasi dan demo dimana-mana,
hingga ujungnya pak Harto mengundurkan diri dari jabatan Presiden RI.
Baca Lainnya :
- Ribuan Buruh Demo Rumdis Pj. Gubernur Jawa Barat0
- Asesmen Potensi dalam Managemen Talenta Siswa di Era Tranformasi Digital0
- Keluarga Besar ANM NEWS Laksanakan Silaturahmi0
- Kasus Dugaan Tindak Pidana Kekerasan Berakhir Damai0
- Kuasa Hukum Laporkan Dugaan Penyerobotan Tanah di Payakumbuh Sumatera Barat0
Sekarang pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5%. Meskipun
pertumbuhan Indonesia lebih baik dari negara lain, tetapi Indonesia tidak
pernah muncul sebagai negara maju. Negara-negara maju di Benua Asia adalah
Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong. “Apakah Singapura, Jepang,
dan Korea Selatan memiliki SDA melimpah? Tidak. Mengapa mereka menjadi negara
maju?”
Singapura atau Korea Selatan menjadi negara maju karena
mereka menjadikan pengetahuan/ pendidikan sebagai prioritas utama. Hal
ini dapat dilihat dari indeks literasi membaca Singapura, Jepang dan Korea
Selatan berada pada peringkat 1, 3 dan 4. Sedangkan Indonesia berada di
peringkat 10 terbawah jika dilihat dari hasil "Top 10 Skor Literasi
Membaca Tertinggi di PISA 2022".
Berdasarkan penelitian The Social Progress Imperative yang
merilis hasil tentang tingkat pendidikan dasar di seluruh dunia melalui indeks
kemajuan sosial, negara Korea Selatan, Jepang, dan Singapura berada di
peringkat 1, 2, dan 3. Sedangkan Indonesia belum berada pada peringkat 100 (20
Negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, bpmpsulteng.kemdikbud.go.id).
Berdasarkan uraian di atas Kemajuan atau kebangkitan sebuah
bangsa tidak ditentukan oleh SDA, tetapi ditentukan oleh pengetahuan.
Menjadikan pengetahuan sebagai aset kebangkitan seseorang atau Bangsa juga
disebutkan dalam surat Ar-Rad ayat 11 berbunyi:
إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا
بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri". Bianfusihim di sini lebih kuat dimaknai dengan
mindset/pengetahuan.
Harapanya kedepan, tergantung bagaimana Menteri Pendidikan pada era kabinet Prabowo Gibran dapat menjadikan pengetahuan sebagai asset kekuatan membangun bangsa dan dapat bersaing dengan negara-negara maju lainya, sehingga pendidikan harus menjadi skala prioritas dalam membangun negara. Peningkatan SDM bagi anak-anak Indonesia tidak bisa ditawar-tawar lagi, jika negara ini ingin maju maka perbaiki pendidikannya, tentunya pendidikan yang mengacu pada nilai-nilai berkeadilan.
Video Terkait:
