Asesmen Potensi dalam Managemen Talenta Siswa di Era Tranformasi Digital
-

BANDUNG, anmnews.id-
Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan Dinas
Pendidikan Jawa Barat menggelar Seminar bertajug Asesmen Potensi dalam
Managemen Talenta Siswa di Era Tranformasi Digital, Senin (23/09/2024).
Seminar tersebut menghadirkan nara sumber Drs. Edy Purwanto,
M.M selaku Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, Prof. Dr. H. Jumtika,
M.Pd, selaku Ahli Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Herdyan Loberto, S.T, M.Psi, Psikolog, selaku
Psikolog Inisitor Tim Ahli, dan Dr. Cepi Riyana, M.Pd selaku Direktur
Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi UPI.
Baca Lainnya :
- Keluarga Besar ANM NEWS Laksanakan Silaturahmi0
- Kasus Dugaan Tindak Pidana Kekerasan Berakhir Damai0
- Kuasa Hukum Laporkan Dugaan Penyerobotan Tanah di Payakumbuh Sumatera Barat0
- Peserta Workshop Lakukan Kunjungan ke Tempat Uji Kompetensi Pemanfaatan Hasil Hutan0
- Prestasi Andien Khalisah Alvera, Dari Nusantara untuk Dunia0
Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Drs.
Edy Purwanto mengungkapkan pengalaman masa lalu tentang nilai rapor jaman
dulu, “Sering orang tua menanyakan nilai
rapor anaknya, ada merahnya ga, orang tua bertanya setelah lulus SMK / SMA
kerja dimana, dan mau kuliah dimana?”
Tentunya ini merupakan perhatian yang luarbiasa dari orang
tua kepada anak-anaknya. Selanjutnya beliau menuturkan dengan sebuah pertanyaan
yang sangat mendasar, dan pertanyaan itu ditujukan untuk dirinya yang saat ini
menjabat sebagai Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Lebih lanjut Edi mengatakan bahwa mengapa masih banyak lulusan yang nganggur, mengapa masih banyak alumni yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi?
Kondisi tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi
oleh bapak dan ibu peserta seminar. Dari tahun ke tahun jumlahnya akan semakin
banyak. Persoalannya adalah, sudahkah kita membekali anak-anak kita.
Selanjutnya kita sebagai pendidik harus dapat mengetahui dan mengarahkan
anak-anak kita sesuai dengan minat dan cita-citanya. Berapa jumlah yang mau
melanjutkan, berapa jumlah yang mau bekerja.
Untuk itu Janganlah memvonis siswa tidak bisa apa-apa, tidak
berbakat dalam hal tertentu, tetapi kenyataannya anak-anak yang kurang dalam
hal mapel tertentu, ternyata dia punya potensi dibidang yang lain. Sebagai
contoh, anak juara mainkan gitar, ternyata anak itu bukan dari sekolah seni
yang di dalamnya ada ketrampilan bermain gitar. Kita harus bangga dengan
prestasi yang mereka raih.
Selanjutnya sering diasumsikan bahwa siswa yang sering
menghadap ke BP adalah siswa yang bermasalah, tetapi kenyataannya diantara
mereka ingin berkonsultasi tentang cita-cita dan harapan masa depannya.
Ketahuilah bapak dan Ibu, bahwa mereka peserta didik kita adalah anak-anak yang
banyak masalah di rumah maupun dilingkungan sekitarnya, dan masalah itu
memerlukan bantuan bapak dan ibu untuk mencarikan solusi terbaiknya.
Upaya kita sampai saat ini adalah mengantarkan peserta didik
kita kepada cita-citanya dan segala sesuatu yang menjadi harapan orang tua. Dinas
Pendidikan provinsi Jawa Barat hadir untuk mengoptimalkan potensi peserta didik
pada minat vokasional (bidang pekerjaan) maupun advokasional (berdasarkan hobi).
Jelasnya.
(AW)
Video Terkait:
