Sekda Beltim, Guru Juga Mesti Terus Belajar
-

BELITUNG TIMUR, anmnews.id-
Sekretaris Daerah Kabupaten Beltim, Mathur Noviansyah yang
mewakili Penjabat Sementara Bupati Beltim, Asmawa Tosepu saat membuka pelatihan
mengatakan guru mengaji merupakan orang yang paling mempunyai Rukhul Jihad atau
semangat juang yang tinggi dalam mengaplikasikan firman Allah SWT.
Karena guru ngaji, merupakan pahlawan yang luhur dan paling
berjasa dalam melestarikan ayat-ayat Al-Qur’an.
Baca Lainnya :
- Puluhan Kendaraan Terjaring Razia Operasi Zebra Manumbing 20240
- Ratusan Warga Hadiri Kampanye Dialogis Paslon 02 Bekawan0
- Kunjungan PJI Majalengka Bersinergi Dengan Bapenda Guna Edukasi Masyarakat Lunas Bayar PBB-P20
- Pemberian Obat Kaki Gajah di Kejaksaan Negeri Beltim0
- Pemkab Beltim Ajukan Raperda APBD 2025 Sebesar Rp1 Triliyun0
Namun meski pun sudah bergelar guru, namun Mathur menekankan jika akan lebih baik menambah terus ilmu dan pengetahuan yang didapat agar dapat menyempurnakan kemampuan dan ilmu yang sudah dimiliki.
“Sebab dan sebagaimana kita ketahui bersama, Rasulullah SAW
pun dalam membaca Al Qur’an berguru pada Malaikat Jibril.
Padahal Beliau mempunyai gelar afshokhil arabi atau orang
arab yang paling fasih bacaannya. Namun bagi beliau, seorang guru sangat
penting untuk membimbing supaya terhindar dari kesalahan,” jelas Mathur.
Maka apapun alasannya, menurut Mathur untuk belajar
Al-Qur’an seorang guru ngaji mutlak diperlukan. Hal ini karena Al-Qur’an bukan
hanya persoalan huruf yang hanya dibaca, tapi sebagamana kami kemukakan di
atas, juga menyangkut tajwid, makhraj, tafsir, takwil ataupun yang lain.
“Dengan demikian peran guru ngaji tidak bisa dipisahkan
dalam membentuk kepribadian sebuah peradaban dan menciptakan suatu generasi
qur’ani yang Tangguh. Dengan kata lain guru ngaji itu merupakan profesi luhur
yang membawa misi agung serta tetap prestise dan agung di hadapan Allah SWT,
meskipun zaman terus berganti,” kata Mathur.
Karena itu, Mantan Kepala Bappeda Beltim ini menyambut baik
dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas diselenggarakannya
pelatihan ini. Dengan harapan, kegiatan ini dapat dilaksanakan
berkesinambungan.
“Apalagi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi maju dan
berkembang pesat, yang tentunya juga memiliki dampak negatif, bagi generasi
muda islam. Dampak yang hanya dapat kita tangkal, dengan meningkatkan kualitas
pengetahuan pemahaman, dan pengamalan isi kandungan Al Qur'an, yang
keberhasiilannya juga sangat ditentukan, oleh tinggi rendahnya kualitas
kompetensi guru ngaji,” ujar Mathur.
(Arsoyo)
Video Terkait:
