Lahan Tidur Disulap Menjadi lahan Produktif untuk Budidaya Ikan Lele
-

INDRAMAYU, anmnews.id-
Letak geografis Tanah PU antara tiga kecamatan Sukagumiwang,
Kertasemaya dan Bangodua sangat luas. Dulu banyak lahan tidur yang terkenal sebagai tanah kali mati hanya dipenuhi dengan tumbuh tumbuhan liar tanpa ada pemanfaatan bagi masyarakat
sekitar, bukan hanya itu tanah kali mati ketika musim hujan pun sudah menjadi
rawa rawa tidak berfungsi.
Di tahun 2023 proses perubahan tanah Kalimati mulai ada
perubahan khususnya di antara batas wilayah Desa Tulungagung blok Tambak Malang
Binaria, Kecamatan Kertasemaya dan Desa Bangodua blok Bojong, Kecamatan Bangodua.
Adanya ide gagasan dari salah satu tokoh masyarakat mengubah lahan tidur
menjadi lahan produktif terutama di
bidang perikanan. Kamis. (14/11/2024).
Baca Lainnya :
- Pjs Bupati Beltim Apresiasi Seluruh Pihak Berikan Layanan Kesehatan Bagi Masyarakat Beltim 0
- Pemkab Beltim Uji Coba Pemberian Makan Siang Gratis0
- PJ Bupati Majalengka Sambut Kunjungan Menteri P2MI 0
- Kabupaten Majalengka Raih Penghargaan Open Defecation Free ( ODF ) Tingkat Jawa Barat0
- Kapolres Majalengka Terjun Langsung Pengamanan Aksi Unjuk Rasa dari PC SPAI FSPMI Kabupaten Majaleng0
Dengan luas tanah sekitar 4 hektar yang sudah digarap untuk budi daya kolam ikan air tawar yaitu ikan Lele sejak tahun 2024 sudah terlihat menjadi lahan produktif sehingga berdampak positif bagi masyarakat sekitar terutama dalam sektor peningkatan ekonomi, peluang lapangan pekerjaan serta dapat mensejahterakan kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Rasa optimis bagi 9 pemilik empang ikan lele di sekitar
wilayah tersebut akan terus mengembangkan lahan lahan yang tidak produktif (lahan
mati) menjadi lahan produktif. tentunya
sudah adanya kerjasama dengan Pemerintah dalam hal ini PU Pengairan dan, Pemerintah
Desa setempat agar menjadikan tertib administrasi dan usahanya pun bisa secara
legal. pemanfaatan lahan tanah PU tersebut bukan hanya untuk kolam ikan saja,
melainkan masih banyak penggunaannya sebagai lahan perkebunan diantara yang
sudah berkembang seperti kebun Pepaya California dan kebun Jeruk serta
penanaman pohon pohon yang jangka panjang menghasikan pemasukan buah yang
berlimpah.
Sihabundin selaku perwakilan pemilik empang lele,
menjelaskan bahwa pengelolaan budi daya
ikan tawar ini khususnya ikan Lele,
semuanya dengan ilmu dan
pengetahuannya secara otodidak. " Kami sangat butuh pendampingan dan
edukasi dari pemerintah pusat khususnya dalam bidang perikanan agar peternak
ikan lele lebih luas wawasan dalam keahliannya, sehingga akan membantu roda
perputaran hasil usaha panen ikan lele lebih baik lagi karena lahan yang belum
di garap pun masih ada kurang lebih 5 hektar lagi.
Kami benar benar membutuhkan adanya sarana dan prasarana
khusunya kebutuhan pengolahan produksi ikan lele seperti disel sebagai pompa
air, dikarenakan masih sistem tadah hujan belum adanya saluran air
tersendiri dari sungai sidupraja serta
kebutuhan jaring ikan atau di sebut
istilah lain rakad berguna untuk menarik hasil panen ikan lele dan mensortir
ikan lele." Tuturnya
Sementara itu, Baing sapaan warga empang lele menambakan "
Kami siap memproduksi hasil panen ikan lele besar lagi dan tiap bulanya dapat meningkatkan
volume yang cukup besar kami menyanggupi bila adanya saluran air dari sungai Sidupraja
terealisasi. karena sumber air dari sungai Sidupraja sangat cocok untuk
budidaya ikan lele bukanya hanya air tanah empang pun mempunyai karakter tanah
yang cocok sebagai tempat Budi daya ikan lele " Ujarnya
(Nda Yaya)
Video Terkait:
