Burung Hantu, Pengendalian Hama Tikus Ramah Lingkungan
-

MAJAKENGKA, anmnews.id-
Sadis dan mengerikan, puluhan hektar kebun tebu siap panen diserang hama tikus yang sangat ganas, yang mengakibatkan merugikan petani, karena tanaman tebu yang selama satu tahun dipeliharanya terancam tidak dapat diproses menjadi gula.
Dalam kegiatan binngningan teknis (Bintek) yang di selenggarakan BNN RI bekerjasama dengan PT Rajawali II PG Jatitujuh, Waluyo menjelaskan, terdapat dua jenis tikus yang merusak tanaman tebu yaitu, tikus sawah dan tikus wirog.
Baca Lainnya :
- Ratusan Warga Hadiri Kampanye Dialogis Paslon 020
- Antusias Warga Hadiri Kampanye Dialogis Paslon 02 Berdaya0
- Warga Kecamatan Sliyeg siap dukung Nina Yang Sudah Terbukti0
- Satpol PP Dan Damkar Majalengka Gempur Roko ilegal Sosialisasikan Melalui Peran Karang Taruna 0
- Peluncuraan Buku Nay dan Bunga Lotus di Saksikan Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat0
Tikus yang berukuran besar atau warga biasa menyebutnya "wirog."Tikus besar biasanya menyerang tebu pada bagian bawah saja, sedangkan tikus sawah, lebih jahat, karena selain menyerang batang juga pucuk tanaman tebu," Jelas Waluyo Rabu 30/10/2024.
Lebih lanjut Waluyo mengatakan, untuk menakan perkembang biakan tikus sawah, cara yang ramah lingkungan adalah burung hantu. Burung hantu merupakan predator alami yang dapat menekan populasi tikus secara efektif dan efisien.
Beberapa keuntungan menggunakan burung hantu untuk mengendalikan tikus yang
ramah lingkungan karena tidak menggunakan racun atau zat polutan, Mampu menekan populasi tikus secara efektif, Mengurangi penggunaan pestisida, "Fungkasnya.
(Lilik. R)
Video Terkait:
