Transformasi Digital Memungkinkan Cetak Pangsa Pasar
-

Staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Wijaya Kusumawardhana disela-sela Konferensi Internasional Pendidikan Inklusif era digital di Nusa Dua, Kab. Badung, Bali (Poto:Ade Mulyanto)
BALI, anmnews.id-
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), transformasi digital memiliki peluang untuk mendapatkan pangsa pasar untuk mendukung teknologi pendidikan.
Di sela konferensi internasional pendidikan inklusif era digital di Jakarta, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Wijaya Kusumawardhana mengatakan, “Dengan adanya digitalisasi membawa peluang untuk memanfaatkan pasar finansial.”
Baca Lainnya :
- Kemenag Ingatkan Jamaah Haji untuk Tidak Bepergian Keluar Mekkah Jelang Puncak Haji0
- Zionis Israel Kembali Serang Gaza0
- PBNU Larang Sholeh Basyari Mengajar di LPTNU0
- Kejaksaan Agung Siap Kawal dan Awasi Dana Desa0
- Pemkab Indramayu Berhasil Pulangkan Masiroh0
Ada pun kemajuan teknologi terkini di antaranya Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, sistem database, robot, hingga bio teknologi berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pasar.
Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah terus mendorong pembangunan dan percepatan infrastruktur digital yang mendorong penetrasi internet atau akses jaringan data di tanah air.
Ada pun infrastruktur itu, ujarnya, di antaranya pembangunan base transceiver station (BTS), pemanfaatan satelit dan kabel optik.
Hampir 80% dari data terakhir telah dilayani jaringan data. Dia menambahkan, "Kami terus berusaha untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)."
Apalagi, diperkirakan ada sekitar tujuh miliar telepon pintar yang mendukung penetrasi jaringan data di seluruh dunia pada tahun 2025.
lalu juga mengatakan bahwa diperkirakan akan ada 40 kota besar di seluruh dunia yang akan mengubah infrastruktur dan sistem transportasi global.
Sementara itu, beliau menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama periode 2015–2030 untuk mendukung transformasi digital berkelanjutan.
Untuk alasan ini, gerakan literasi digital nasional telah mencapai 22,8 juta penerima pelatihan dari 2017 hingga pertengahan 2023.
Selanjutnya, dari 2019 hingga 2023, akan ada 532 ribu talenta digital dan 1.113 peserta telah mengikuti pelatihan kepemimpinan digital.
(Ade Mulyanto)
Video Terkait:
