Lakukan Survei Lokasi Blank Spot di Belitung Timur
-

BELITUNG TIMUR, anmnews.id-
Direktorat Telekomunikasi, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia (RI) melakukan pengecekan wilayah usulan Pemerintah Daerah yang berpotensi Tahap II di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Selasa (29/10/2024), pengecekan ini dilakukan untuk meningkatan dan memperluasan layanan internet berbasis seluler 4G khususnya Desa/Kelurahan blank spot dan sinyal lemah di Indonesia
Kegiatan yang dipimpin oleh Analis Kebijakan Ahli Muda Muh Ridwan Rauf ini membawa dua orang tim. Agenda yang dilaksanakan yakni survei lapangan blank spot di Kabupaten Beltim dan wawancara dengan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Kabupaten Beltim Bayu Priyambodo.
Baca Lainnya :
- Blank spot Belitung Timur Akan Difasilitasi Kemkomdigi RI0
- Pemkab Majalengka Bersama Disdik Gelar Workshop Penurunan Stunting di Lingkungan Dinas Pendidikan0
- Kasi Yanmas Kecamatan Kertasemaya Tegaskan Tidak Ada Pungli Dalam Pelayanan0
- Waka Polres Sambut Tim Supervisi Taruna Taruni Tingkat IV Akpol Yang Magang di Polres Majalengka0
- Mengisi Kekosongan di Dinas Pendidikan, Pj Bupati Majalengka Lantik 46 Kepala Sekolah0
“Program pengentasan blank spot dari Kemkomdigi ini merupakan sinergi yang telah kita mulai dari Tahun 2023, merupakan kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pelaku usaha,” jelas Ridwan.
Di Belitung Timur terdapat empat daerah blank spot yang disurvei yakni di Desa Kelubi, Buding, Lintang, dan Simpang Tiga.
“Empat lokasi yang disurvei pada kesempatan ini merupakan empat lokasi yang sudah dianalisis oleh operator seluler yang dianggap berpotensi, sehingga untuk menjustifikasi bahwa suatu daerah memang berpotensi maka dilakukan pengecekan dan solusinya akan diserahkan kembali ke operator,” sambungnya.
Pemilihan Beltim menjadi salah satu daerah pengecekan wilayah usulan pemerintah yang berpotensi di tahap II oleh Kemkomdigi RI melalui proses survei, agar mengetahui bentuk layanan telekomunikasi yang dibutuhkan di wilayah ini.
“Kedepannya sesuai arahan Menteri yang baru dan Dirjen kita akan melanjutkan program ini sampai lima tahun kedepan,” pungkas Ridwan.
(Arsoyo)
Video Terkait:
