Gus Yahya Mengatakan Jokowi Menunjukkan Sifat Pemimpin yang Baik
-

JAKARTA,
anmnews.id-
Menurut KH
Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), atau Gus
Yahya, permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada seluruh masyarakat
di akhir masa jabatannya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang
baik.
Saya percaya
bahwa Pak Jokowi adalah seorang pemimpin yang baik. Saat pelantikan jajaran
pengurus PWNU Jawa Tengah di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang
pada hari Sabtu, dia menyatakan, "Saya mohon maaf jika ada kesalahan
setelah masa jabatan saya berakhir."
Baca Lainnya :
- Bupati Rohil Terima Penghargaan Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem0
- Cek Kesiapan Jajaran, Bawaslu Beltim Gelar Rakor Sehari0
- Pilkada Belitung Timur Paling Menarik se-Provinsi Babel0
- 140 Peserta Ikuti Pelatihan Digital Entrepreneurship Academy di Beltim0
- Kehadiran Harun Masiku menjadi subjek pemeriksaan Wahyu Setiawan oleh KPK0
Dia
berpendapat bahwa adalah wajar bagi setiap orang yang memikul tanggung jawab,
termasuk dirinya sendiri, untuk meminta maaf kepada orang lain setelah mereka
menyelesaikan tugas mereka.
Dia
mengatakan bahwa sebagai manusia, setiap pemimpin pasti memiliki kesalahan dan
kekurangan, tetapi mereka tidak akan menutupi kebaikan dan kesuksesan yang
mereka capai selama masa kepemimpinannya, termasuk Jokowi.
Dia
menyatakan bahwa, meskipun ada kekurangan, mereka berterima kasih kepada Pak
Jokowi karena telah melakukan banyak hal besar yang akan bermanfaat jangka
panjang bagi bangsa dan negara ini.
Dia mengakui
bahwa Indonesia masih menghadapi banyak masalah. Dia menyatakan bahwa mereka
yang memegang jabatan pemimpin harus menyelesaikan masalah yang tersisa,
termasuk yang akan datang generasi.
Dia
menyatakan, "Memang jelas masalah tidak akan selesai, sampai kapapun juga,
ya itu tugas orang-orang yang melanjutkan kepemimpinan itu untuk menyelesaikan
semua masalah yang tersisa, termasuk kita semua ini."
Gus Yahya
menyimpulkan, "Kita harus ikut berjuang karena ini bukan hanya masalah
pemerintah, kepentingan pemerintah saja, tetapi kepentingan seluruh bangsa
ini."
Saat acara
Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/24)
malam, Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan permohonan maaf atas segala
salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia.
Pada acara
pembuka yang memulai rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79
RI, Presiden Jokowi mengatasnamakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memohon
maaf di hadapan ribuan undangan.
Presiden
menyadari bahwa, sebagai manusia, mereka tentunya tidak mungkin dapat memuaskan
semua pihak. Kepala Negara dan Presiden menyatakan bahwa tidak mungkin bagi
mereka untuk memenuhi harapan semua pihak.
Allah SWT
adalah satu-satunya yang sempurna, saya hanya manusia biasa. Hanya milik Allah,
Kerajaan Langit dan Bumi, serta semua yang ada di dalamnya. Presiden berkata,
"Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(Ade M)
Video Terkait:
