Esensi Qurban dan Haji untuk Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah SWT
-

Jamaah Masjid Kassiti Komplek Buana Hiltop Views Residence Desa Melatiwangi Kec. Cilengkrang melaksanakan Sholat idul Adha (Photo: Rizki H)
BANDUNG, anmnews.id-
Alhamdulillah, Itulah kalimat yang sempurna
menandakan kita menganggungkan dan memuji Allah SWT, karena memang hanya
Allahlah yang pantas dipuji manusia dan seluruh mahluknya, yang lain hanya
pantas untuk memuji. Itulah sebabnya sifat yang paling dibenci oleh Allah
dari seorang hamba adalah sombong dan membanggakan dirinya.
Allahu Akbar adalah bentuk pengakuan bahwa Allah
yang Maha Besar hanya Allah yang pantas disembah, hanya Allah yang pantas
diagungkan. Allahu Akabar juga bermakna tentang kesadaran bahwa kita
adalah hamba Allah yang lemah, hamba Allah yang serba kekurangan, hamba Allah
yang butuh pertolongan, hamba Allah yang butuh rahmat dan kasi sayang Allah
SWT.
Baca Lainnya :
- Daging kurban di bagikan secara adil dan merata kepada warga Mundakjaya blok Munjul, Kecamatan Ciked0
- Pemdes Desa Pranggong Mewujudkan Aspirasi Warga Lewat Pembangunan0
- Pemdes Tunggulpayung Berkalborasi dengan petani bersihkan saluran tersier jelang musim tanam ke dua0
- Jelang Lebaran Idul Adha 2024, Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi Sidak 0
- Terkait Permasalahan Pemilu Caleg di Wilayah kecamatan Sukahaji Majalengka, Pihak Kuasa Hukum Aop Be0
Hari ini jutaan, ratusan juta, bahkan milyaran umat
Islam di pelosok bumi ini, berkumpul di lapangan dan masjid-masjid, semua
mengucapkan kalimat yang sama Takbir, Tahmid, dan Tahlil, mengagungkan nama
Allah SWT. Selain menguatkan iman dan taqwa, menjadi sebuah keniscayaan
bagi kita semua untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat yang tak bisa kita hitung satu persatu dalam kehidupan dunia
ini. Di antara nikmat nyata dan agung yang kita rasakan saat ini adalah nikmat iman,
Islam dan nikmat sehat dan umur panjang. Dengan nikmat tersebut kita masih
dipertemukan dengan Hari Raya Idul Adha 1445 H dan masih mampu menjalankan
ibadah-ibadah yang ada di bulan Dzulhijjah yang mulia ini di antaranya shalat
Idul Adha kali ini. Kita perlu memunculkan kesadaran agar tidak kufur kepada
nikmat-nikmat ini.
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Artinya: "Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang
kamu dustakan (wahai jin dan manusia)?" (QS Ar-Rahman: 13)
Mereka Bersyukur, Bergembira, Namun Terkadang
Bercampur Rasa Haru Karena Disaat-Saat Seperti Inilah, Kita Sering Diingatkan
Akan Kerabat Keluarga Kita, Akan Orang Tua Kita, Dan Saudara-Saudara
Kita.
Pada Waktu Yang Lalu Kita Hadir Bersama Dengan
Kedua Orang Tua Kita, Namun Hari Ini Keduanya Telah Tiada, Mereka Mendahului
Kita Menuju Alam Baqa’ Dan Tinggal Kita Yang Meneruskan Cita-Cita
Perjuanganya. Ditahun-Tahun Yang Lalu Kita Masih Bersama Anak-Anak Kita,
Namun Hari Ini Boleh Jadi Diantara Kita Sudah Tidak Bersama Lagi Dengan
Anaknya, Karena Justru Anak-Anak Kita Telah Mendahuluinya Dipanggil Allah
Swt. Ada Suami Yang Tidak Bersama Dengan Istrinya, Karena
Istrinyapun Mendahuluinya Ke Alam Kubur Atau Sebaliknya. Ada Istri Yang Tidak
Lagi Bersama Suaminya Hadir Ditempat Ini Karena Suaminya Lebih Dahulu Dipanggil
Menghadap Kehadirat Allah Swt.
Muncul Keriduan Untuk Bersamanya, Tapi Kerinduan
Tinggal Kerinduan, Kerinduan Kita Dibalut Linangan Air Mata. Karena Tidak
Mungkin Kita Kembali Bersama, Kita Hanya Mengikuti Dengan Keyakinan Bahwa Suatu
Waktu Kitapun Akan Mengikuti Ke Alam Kubur.
FAAIDZAJAA AAJALUHUM LAA YASTA’HIIRUNA SAA ATAN WAA
LAA YASTAKDIMUN
Apabila ajal Allah sudah datang tidak bisa ditunda
dan tidak bisa dimajukan meskipun hanya waktu yang sangat sesaat
Hari ini adalah hari yang istimewa, karena ada dua
ibadah besar yang dilakukan dipenghujung tahun Hijriyah, yaitu ibadah Haji dan
ibadah Qurban. Hari ini jutaan orang berkumpul di padang Arafah, dengan
rangkaian yang sama, dengan ucapan yang sama. mereka memenuhi undangan Allah,
membuktikan ketaatanya, menunaikan ibadah haji, dengan pakaian yang sama,
sebagai pertanda bahwa dihadapan Allah kita semua adalah sama. tidak jelas nana
orang kaya, mana orang miskin, mana pejabat, mana rakyat, nana orang yang terkenal,
mana yang tidak terkenal, semuanya menundukan diri bertafakur, bertawajuu,
dengan penuh tawaduh, dan khusu, mengucapkan kalimat-kalimat yang indah.
LA BAIKALLAH HUMMA LABBAIK, LABBAIKALLAH SYARIKALA
KALABBAIK, INNAL HAMDA, WANI’MATA, LAKA WALMUL LAA SYARIKALA.
Kita doakan semoga yang sedang menunaikan ibadah
haji diterima ibadahnya dan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT, juga kita
berdoa semoga yang belum menunaikan ibadah haji dimudahkan rejekinya, diberikan
kesehatan, dan diberikan kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah haji
ditahun-tahun yang akan datang.
WALILLAHI ALANNASHI HIJJUL BAYTI MANISTHATOA ILAIHI
SABILA
Ibadah besar yang kedua, adalah ibadah qurban dan
inipun merupakan napak tilas dari perjalanan manusia besar, Abul Anbiya bapanya
semua Nabi, yaitu Nabiyullah Ibrahim Alaihi Salam. Sebagaimana kita tahu
dalam sejarah, suatu malam beliau bermimpi nelihat anaknya disembelih olehnya.
lalu ketika bangun beliau menyampaikan mimpinya kepada anak semata wayangnya
“Ismail”. Wahai anaku, saya melihat dalam , mimpiku, sy diperintah oleh Allah
SWT untuk menyembelihmu, coba pikirkan anaku, bagaimana perasaanmu? bagaimana
pendapatmu? Ismail kemudian menjawab. “Ayah lakukan segera perintah Allah,
jangan Engkau tunda, Insyah Allah Engkau akan mendapatiku sebagai orang-orang
yang bersabar.”
Allahu Akbar, Ibrahimpun menyampaikan kepada
istrinya terkait dengan mimpinya, lalu mereka (Ibrahim dan Ismail) berangkat
berdua menuju Jabal Mina, sampai disana, Ibrahim hanya mampu mengucapkan
kalimat Takbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Laa Illahalillahu
Wallahu Akbar Allahu Akbar Walilallahiham.
Ada keraguan dalam hati Ibrahim untuk menyebelih
Ismail anaknya, maka Ismailpun berkata “ Ayah, jangan tatap wajahku, jangan
sampai muncul perasaan Ibah dan akhirnya Engkau tidak jadi menjalankan perintah
Allah. Ayah sampaikan salamku pada Ibuku, belum sempat saya membalas
jasanya, belum sempat saya mengabdi kepadanya, Insya Allah dihari kemudian saya
akan melayaninya, saya akan menjadi pelayannya.
Tidak ada kata yang keluar dari mulut Ibrahim
kecuali menganggungkan nama Allah. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu
Akbar. Pedangpun telah terhunus bersiap untuk menyembelih Ismail,
bayangkan anak semata wayangnya yang dirindukanya selama 80 tahun harus
disebelih karena perintah Allah. Para Malaikatpun menangis, dan berdoa kepada
Allah “ Ya Allah Selamatkan Manusia Mulia Ini, Selamatkanlah Ismail,
selamatkanlah Ibrahim, karena Dia telah membuktikan ketaatanya kepadamu dan
telah ridha atas perintahmu. Maka Allah menerima dan mengabulkan doa Malaikat,
dan menggantinya dengan se ekor Gibas besar. Demikian uraian singkat Kutbah
Idul Adha yang disampaikan oleh Dr. Yusup, S.Pd., MM selaku Khotib.
Sementara Ketua DKM Masjid Kassiti melalui
Sekretaris DKM Imam Sutrisno didampingi Bendahara DKM Ustad H. Jajang Ali,
mengatakan "Alhamdulillah bahwa tahun ini seperti biasanya kami dapat
menyelenggarakan shalat Idul Adha di lapangan Komplek Buana Hiltop Views
Residence dengan lancar. Yang menjadi Imam pada shalat kali ini adalah Ustad
Epul Saefuloh, Khotib Dr. Yusup, S.Pd., MM, Muroqi Ustad H. Jajang Ali. Dan
tahun ini alhamdulillah ada titipan hewan qurban yakni 1 ekor Sapi, dan 7 ekor
Domba, dan Insyah Allah dilaksanakan setelah selesai shalat Idul Adha dan
daging Qurban semua didisktribusikan untuk masyarakat sekitar masjid dan
masyarakat lainya." Dan tentunya atas nama Pengurus DKM Kassiti, kami
menyampaikan terimakasih kepada masyarakat yang telah menitipkan hewan qurban
kepada kami. Jelasnya
(Rizki Hamdallah)
Video Terkait:
