Esensi Qurban dan Haji untuk Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah SWT
-

By administrator 18 Jun 2024, 06:37:58 WIB Daerah
Esensi Qurban dan Haji untuk Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah SWT

Jamaah Masjid Kassiti Komplek Buana Hiltop Views Residence Desa Melatiwangi Kec. Cilengkrang melaksanakan Sholat idul Adha (Photo: Rizki H)


BANDUNG, anmnews.id-

Alhamdulillah, Itulah kalimat yang sempurna menandakan kita menganggungkan dan memuji Allah SWT, karena memang hanya Allahlah yang pantas dipuji manusia dan seluruh mahluknya, yang lain hanya pantas untuk memuji. Itulah sebabnya sifat yang paling dibenci oleh Allah dari seorang hamba adalah sombong dan membanggakan dirinya.

Allahu Akbar adalah bentuk pengakuan bahwa Allah yang Maha Besar hanya Allah yang pantas disembah, hanya Allah yang pantas diagungkan. Allahu Akabar juga bermakna tentang kesadaran bahwa kita adalah hamba Allah yang lemah, hamba Allah yang serba kekurangan, hamba Allah yang butuh pertolongan, hamba Allah yang butuh rahmat dan kasi sayang Allah SWT.

Baca Lainnya :

Hari ini jutaan, ratusan juta, bahkan milyaran umat Islam di pelosok bumi ini, berkumpul di lapangan dan masjid-masjid, semua mengucapkan kalimat yang sama Takbir, Tahmid, dan Tahlil, mengagungkan nama Allah SWT. Selain menguatkan iman dan taqwa, menjadi sebuah keniscayaan bagi kita semua untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak bisa kita hitung satu persatu dalam kehidupan dunia ini. Di antara nikmat nyata dan agung yang kita rasakan saat ini adalah nikmat iman, Islam dan nikmat sehat dan umur panjang. Dengan nikmat tersebut kita masih dipertemukan dengan Hari Raya Idul Adha 1445 H dan masih mampu menjalankan ibadah-ibadah yang ada di bulan Dzulhijjah yang mulia ini di antaranya shalat Idul Adha kali ini. Kita perlu memunculkan kesadaran agar tidak kufur kepada nikmat-nikmat ini.

 فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Artinya: "Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan (wahai jin dan manusia)?" (QS Ar-Rahman: 13)

Mereka Bersyukur, Bergembira, Namun Terkadang Bercampur Rasa Haru Karena Disaat-Saat Seperti Inilah, Kita Sering Diingatkan Akan Kerabat Keluarga Kita, Akan Orang Tua Kita, Dan Saudara-Saudara Kita. 

Pada Waktu Yang Lalu Kita Hadir Bersama Dengan Kedua Orang Tua Kita, Namun Hari Ini Keduanya Telah Tiada, Mereka Mendahului Kita Menuju Alam Baqa’ Dan Tinggal Kita Yang Meneruskan Cita-Cita Perjuanganya. Ditahun-Tahun Yang Lalu Kita Masih Bersama Anak-Anak Kita, Namun Hari Ini Boleh Jadi Diantara Kita Sudah Tidak Bersama Lagi Dengan Anaknya, Karena Justru Anak-Anak Kita Telah Mendahuluinya Dipanggil Allah Swt.  Ada Suami Yang Tidak Bersama Dengan Istrinya, Karena Istrinyapun Mendahuluinya Ke Alam Kubur Atau Sebaliknya. Ada Istri Yang Tidak Lagi Bersama Suaminya Hadir Ditempat Ini Karena Suaminya Lebih Dahulu Dipanggil Menghadap Kehadirat Allah Swt.

Muncul Keriduan Untuk Bersamanya, Tapi Kerinduan Tinggal Kerinduan, Kerinduan Kita Dibalut Linangan Air Mata. Karena Tidak Mungkin Kita Kembali Bersama, Kita Hanya Mengikuti Dengan Keyakinan Bahwa Suatu Waktu Kitapun Akan Mengikuti Ke Alam Kubur.

FAAIDZAJAA AAJALUHUM LAA YASTA’HIIRUNA SAA ATAN WAA LAA YASTAKDIMUN

Apabila ajal Allah sudah datang tidak bisa ditunda dan tidak bisa dimajukan meskipun hanya waktu yang sangat sesaat

Hari ini adalah hari yang istimewa, karena ada dua ibadah besar yang dilakukan dipenghujung tahun Hijriyah, yaitu ibadah Haji dan ibadah Qurban. Hari ini jutaan orang berkumpul di padang Arafah, dengan rangkaian yang sama, dengan ucapan yang sama. mereka memenuhi undangan Allah, membuktikan ketaatanya, menunaikan ibadah haji, dengan pakaian yang sama, sebagai pertanda bahwa dihadapan Allah kita semua adalah sama. tidak jelas nana orang kaya, mana orang miskin, mana pejabat, mana rakyat, nana orang yang terkenal, mana yang tidak terkenal, semuanya menundukan diri bertafakur, bertawajuu, dengan penuh tawaduh, dan khusu, mengucapkan kalimat-kalimat yang indah.

LA BAIKALLAH HUMMA LABBAIK, LABBAIKALLAH SYARIKALA KALABBAIK, INNAL HAMDA, WANI’MATA, LAKA WALMUL LAA SYARIKALA.

Kita doakan semoga yang sedang menunaikan ibadah haji diterima ibadahnya dan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT, juga kita berdoa semoga yang belum menunaikan ibadah haji dimudahkan rejekinya, diberikan kesehatan, dan diberikan kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah haji ditahun-tahun yang akan datang.

WALILLAHI ALANNASHI HIJJUL BAYTI MANISTHATOA ILAIHI SABILA

Ibadah besar yang kedua, adalah ibadah qurban dan inipun merupakan napak tilas dari perjalanan manusia besar, Abul Anbiya bapanya semua Nabi, yaitu Nabiyullah Ibrahim Alaihi Salam. Sebagaimana kita tahu dalam sejarah, suatu malam beliau bermimpi nelihat anaknya disembelih olehnya. lalu ketika bangun beliau menyampaikan mimpinya kepada anak semata wayangnya “Ismail”. Wahai anaku, saya melihat dalam , mimpiku, sy diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelihmu, coba pikirkan anaku, bagaimana perasaanmu? bagaimana pendapatmu? Ismail kemudian menjawab. “Ayah lakukan segera perintah Allah, jangan Engkau tunda, Insyah Allah Engkau akan mendapatiku sebagai orang-orang yang bersabar.”

Allahu Akbar, Ibrahimpun menyampaikan kepada istrinya terkait dengan mimpinya, lalu mereka (Ibrahim dan Ismail) berangkat berdua menuju Jabal Mina, sampai disana, Ibrahim hanya mampu mengucapkan kalimat Takbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Laa Illahalillahu Wallahu Akbar Allahu Akbar Walilallahiham. 

Ada keraguan dalam hati Ibrahim untuk menyebelih Ismail anaknya, maka Ismailpun berkata “ Ayah, jangan tatap wajahku, jangan sampai muncul perasaan Ibah dan akhirnya Engkau tidak jadi menjalankan perintah Allah. Ayah sampaikan salamku pada Ibuku, belum sempat saya membalas jasanya, belum sempat saya mengabdi kepadanya, Insya Allah dihari kemudian saya akan melayaninya, saya akan menjadi pelayannya.

Tidak ada kata yang keluar dari mulut Ibrahim kecuali menganggungkan nama Allah. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Pedangpun telah terhunus bersiap untuk menyembelih Ismail,  bayangkan anak semata wayangnya yang dirindukanya selama 80 tahun harus disebelih karena perintah Allah. Para Malaikatpun menangis, dan berdoa kepada Allah “ Ya Allah Selamatkan Manusia Mulia Ini, Selamatkanlah Ismail, selamatkanlah Ibrahim, karena Dia telah membuktikan ketaatanya kepadamu dan telah ridha atas perintahmu. Maka Allah menerima dan mengabulkan doa Malaikat, dan menggantinya dengan se ekor Gibas besar. Demikian uraian singkat Kutbah Idul Adha yang disampaikan oleh Dr. Yusup, S.Pd., MM selaku Khotib.

Sementara Ketua DKM Masjid Kassiti melalui Sekretaris DKM Imam Sutrisno didampingi Bendahara DKM Ustad H. Jajang Ali, mengatakan "Alhamdulillah bahwa tahun ini seperti biasanya kami dapat menyelenggarakan shalat Idul Adha di lapangan Komplek Buana Hiltop Views Residence dengan lancar. Yang menjadi Imam pada shalat kali ini adalah Ustad Epul Saefuloh, Khotib Dr. Yusup, S.Pd., MM, Muroqi Ustad H. Jajang Ali. Dan tahun ini alhamdulillah ada titipan hewan qurban yakni 1 ekor Sapi, dan 7 ekor Domba, dan Insyah Allah dilaksanakan setelah selesai shalat Idul Adha dan daging Qurban semua didisktribusikan untuk masyarakat sekitar masjid dan masyarakat lainya." Dan tentunya atas nama Pengurus DKM Kassiti, kami menyampaikan terimakasih kepada masyarakat yang telah menitipkan hewan qurban kepada kami. Jelasnya

(Rizki Hamdallah)





Video Terkait:

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment