Tingkat Kesadaran Keamanan Siber Masyarakat Masih Rendah
-

BELITUNG TIMUR, anmnews.id-
Deputi Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian, Badan Siber
dan Sandi Negara (BSSN), Slamet Aji Pamungkas menyatakan kesadaran keamanan
siber masyarakat Indonesia, terutama para penyelenggara negara masih rendah.
Hal inilah yang membuat banyaknya kejahatan siber marak
terjadi. “Masih sangat perlu untuk ditingkatkan kesadaran keamanan siber, baik
dari pejabat sampai ke masyarakat,” kata Slamet usai menjadi narsumber di
Auditorium Zahari MZ, Kamis (31/10/2024).
Baca Lainnya :
- Tingkatkan Kesadaran Digital DiskominfoSP Gelar Sosialisasi Keamanan Siber0
- Warga Binaan Lapas IIB Majalengka Dapatkan Dukungan Moral dan Pengawasan melalu Program Integrasi0
- Desa Wirakanan Menata Pembangunan, Normalisasi Jalur Kali Cilalanang Lama 0
- Selebgram Majalengka Diciduk Polres Majalengka Gegara Promosikan Situs Judi di IG Story0
- Polsek Cikijing Pasang Banner Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia 0
Diakuinya hal ini lantaran untuk menjaga keamanan digital
perlu dilakukan upaya lebih dari masing-masing individu. Mengingat keamanan
berbanding terbalik dengan kenyamanan.
“Misalnya kita perlu mengganti password email kita secara
rutin atau pin ATM kita minimal tiga bulan sekali. Hal ini memang tidak mudah
karena kita sering lupa dengan password ataupun pin kita,” saran Slamet.
Sementara itu Pjs Bupati Beltim, melalui sambutan yang
dibacakan oleh Asisten II, Zikril menyatakan berdasarkan data statistik dari
BSSN mencatat bahwa telah terjadi 370,02 juta serangan siber terhadap Indonesia
di tahun 2022.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah ini meningkat
sebesar 38,72%, di mana Sektor administrasi pemerintahan menjadi target utama
serangan siber di Indonesia.
“Oleh karena itu, kehadiran kegiatan sosialisasi ini sangat
penting guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat khususnya aparatur
pemerintah mengenai ancaman siber dan cara mencegahnya,” kata Zikril.
Ditekankannya keamanan siber bukan hanya tentang mengamankan
data atau sistem, tetapi juga memastikan keberlanjutan pemerintahan digital dan
ekosistem ekonomi digital kita agar tetap aman dan stabil.
“Mari kita jadikan acara ini sebagai momentum untuk bekerja
sama dan saling berkoordinasi dalam membangun sistem keamanan siber yang
tangguh, agar keamanan data dan informasi di Kabupaten Beltim dapat terjaga
dengan baik,” ajaknya.
(Arsoyo)
Video Terkait:
