Resmikan Rumah Singgah Sebagai Solusi Atasi Kerawanan Sosial
-

MAJALENGKA, anmnews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Majalengka dibawah kepemimpinan Bupati, Eman Suherman dan Wakil Bupati, Dena
Muhamad Ramdhan terus berbenah untuk mewujudkan Majalengka Langkung Sae.
Dari 24 program 100 hari kerjanya salah satunya keperdulian
sosial, maka dibangun Rumah Singgah yang diperuntukan bagi masyarakat yang
telantar.
Rumah Singgah HEGAR ( Heman Ka Warga ) yang berada di bekas
Kantor Komimfo Jl. Raya Simpeureum tersebut di resmikan Bupati, Eman Suherman,
Selasa (27/05/2025).
Baca Lainnya :
- Wakapolres Majalengka Hadiri Pembukaan MTQ ke-54 Tahun 20240
- Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi Resmi Membuka MTQ ke 54 Tingkat Kabupaten Majalengka0
- Wakapolres Majalengka Pimpin Apel Kesiapan Pengamanan MTQ ke-54 Tingkat Kabupaten0
- Program Unggulan Raka sebagai Finalis Duta GenRe Kab. Indramayu0
- Bapenda Majalengka terus Gali Pajak dengan Berbagai Inovasi Guna Meningkatkan PAD0
Hadir dalam kesempatam tersebut, Wakil Bupati, Sekda,
Kadinsos, OPD, Camat dan Muspika Cigasong serta undangan.
Bupati Majalengka, Eman Suherman dalam sambutanya mengatakan
bahwa Fasilitas sosial Rumah Singah ini merupakan program 100 hari kerja.
“Saya dengan Pak Wakil Bupati, salah satu cita-cita kami
adalah menghadirkan rumah singgah bagi masyarakat yang terlantar. Entah itu
karena perjalanan, perpisahan keluarga, atau mereka yang menyandang
disabilitas, anak-anak, bahkan lansia. Semua harus mendapat perlindungan,”
ungkap Bupati.
Menurut Bupati tempat ini akan menjadi solusi sementara bagi
warga terlantar, mulai dari anak-anak hingga lansia, yang membutuhkan tempat
tinggal dan perlindungan darurat. Keberadaan rumah singgah ini sebagai bentuk
nyata kehadiran negara dalam memberikan perlindungan sosial.
Rumah Singgah Hegar bukan sekadar bangunan dengan atap. Ia
menjadi simbol kehadiran negara dalam menjawab masalah sosial yang terus
bertambah seiring waktu.
Fasilitas ini sementara akan dikelola oleh dinas Sosial dan
untuk tahap awal, rumah singgah ini akan mulai beroperasi pada awal Juni 2025.
Namun, ke depan, Bupati membuka peluang kerja sama dengan berbagai komunitas
dan perusahaan yang ingin berpartisipasi.
“Kalau ada orang terlantar, bisa saja nanti perusahaan bantu
logistik. Kita ketuk semua pihak. Banyak orang Majalengka yang sebenarnya ingin
berbagi, asal ada tempatnya,” katanya.
Rumah Singgah Hegar memanfaatkan gedung bekas kantor
Diskominfo Majalengka yang sebelumnya kosong. Dengan anggaran renovasi sebesar
Rp200 juta dari APBD, bangunan tersebut disulap menjadi ruang perlindungan
sosial.
“Daripada bangunan kosong, lebih baik kita manfaatkan.
Operasional nanti tetap akan disokong anggaran untuk logistik seperti beras,
makanan, dan kebutuhan pokok lainnya,” pungkasnya
Kepala Dinas Sosial Majalengka Nasrudin menjelaskan,
penghuni rumah singgah akan dibina dengan pendekatan humanis. Rumah singgah
menyediakan ruang khusus untuk anak-anak, perempuan, dan laki-laki. Di dalamnya
juga ada pelatihan, advokasi, dan pendampingan psikososial dengan melibatkan
konselor.
Terkait ODGJ, menurut Nasrudin menjelaskan Dinsos sebenarnya
hanya menampung ODGJ yang sehat, sesuai dengan aturan. Namun fakta di lapangan
banyak ODGJ berpenyakit selalu di lemparkan ke Dinsos. Adapun yang berpenyakit
harus dibawa ke Dinas Kesehatan Majalengka, kemudian bila perlu rehab di
Dinsos.
( Din.f )
Video Terkait:
