Tingkat Kemiskinan Di Pedesaan Turun
-

Sejumlah anak sedang asyik bermain di kawasan perlintasan Kereta Api daerah Cideng Jakarta
JAKARTA, anmnews.id-
Sejumlah anak bermain di samping perlintasan kereta api di kawasan Cideng, Jakarta,
Angka penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,33% poin dari 9,36% pada Maret 2023, menurut BPS. “Persentase penduduk miskin turun 0,33 persen poin terhadap Maret 2023,” kata Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Baca Lainnya :
- Pernyataan Bersama BP TAPERA, Kementerian keuangan, Kementerian PUPR, dan OJK0
- Drone Ditembak Jatuh di Atas Kantor Kejagung0
- Kapolres Indramayu Pimpin Sertijab di Lingkungan Polres Indramayu0
- Pemdes Langgensari Gelar Mapag Sri0
- Pj Bupati Majalengka lepas Kafilah MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat 0
Pada Maret 2024, ada 25,22 juta orang yang dianggap miskin, turun 0,68 juta dibandingkan dengan 25,90 juta orang pada Maret 2023.
Tingkat kemiskinan menurun baik di perkotaan maupun di pedesaan, tetapi penurunan lebih besar di pedesaan daripada di perkotaan berdasarkan wilayah. Tingkat kemiskinan di pedesaan turun sebesar 0,43%, dan di kota turun sebesar 0,20%.
Tetapi ada perbedaan yang signifikan antara perkotaan dan pedesaan; tingkat kemiskinan di perkotaan adalah 7,09 persen, sedangkan di pedesaan adalah 11,79 persen. Tingkat kemiskinan di pedesaan telah menurun dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. Namun, tingkatnya masih lebih tinggi daripada sebelum pandemi.
Tingkat kemiskinan pedesaan turun 0,81% pada Maret 2024 dibandingkan September 2019.Namun, peningkatan 0,53% di perkotaan dibandingkan September 2019.
Untuk diketahui, garis kemiskinan digunakan untuk menentukan status miskin seseorang. Pada Maret 2024, garis kemiskinan sebesar Rp582.932, naik 5,90% dibandingkan Maret 2023.
Garis kemiskinan perkotaan adalah Rp. 601.871, lebih tinggi daripada garis kemiskinan pedesaan sebesar Rp556.874. Dilihat dari perubahannya, garis kemiskinan perkotaan meningkat sebesar 5,72% dari Maret 2023 hingga Maret 2024, lebih rendah dari garis kemiskinan pedesaan yang meningkat sebesar 6,06%.
Komponen pembentuknya menunjukkan bahwa kontribusi komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar daripada kontribusi komoditas bukan makanan.
Pada Maret 2024, peranan komoditas makanan mencapai 74,44% terhadap garis kemiskinan, sementara bukan makanan mencapai 25,56%.
(Ade Mulyanto)
Video Terkait:
