Insiden Buruk Bekas Galian C di Desa Leuweunggede Telan Korban
-

MAJALENGKA, anmnews.id – Tragedi memilukan terjadi di Desa Leuweunggede, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, pada Rabu (11/6/2025), saat dua anak kakak beradik, Sri Fatimah (7) dan Dimas Saputra (5), ditemukan tewas tenggelam di kolam bekas galian tambang. Insiden ini kembali membuka luka lama dan menambah daftar panjang korban dari aktivitas tambang Galian C yang tak dikelola dengan baik.
Peristiwa ini memicu kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Ketua Forum Koordinasi Pengelola Daerah Aliran Sungai (FKPDAS) Majalengka, Taufik Hidayat.
“Saya mengecam keras para pengusaha tambang galian yang tidak peduli terhadap keselamatan warga dan kelestarian lingkungan. Ini bukan hanya kelalaian, tapi bentuk nyata abainya tanggung jawab. Tanpa kajian dampak lingkungan yang tepat, tambang hanya akan merusak dan menelan korban,” ujarnya tegas saat dikonfirmasi pada Sabtu (14/6/2025).
Baca Lainnya :
- Maulid Nabi, Bupati Nina Agustina Ajak Teladani Sifat Rasulullah0
- Kabag Ops Polres Majalengka Hadiri Penutupan MTQ Ke-54 Tingkat Kabupaten Majalengka0
- Lukcy Hakim - Syaefudin Prioritaskan Pertanian dan Pemekaran Indramayu Barat0
- Kapolres Majalengka Pimpin Pelepasan Baksos dan Bansos Satlantas Polres Majalengka0
- Optimalisasi Peran BPD Pemkab Majalengka Beri Suport Tambahan Insentif BPD0
Ia juga menekankan bahwa bekas galian yang dibiarkan tanpa reklamasi adalah bom waktu yang membahayakan masyarakat, terutama anak-anak. “Sudah saatnya pihak berwenang memberikan sanksi tegas. Jangan tunggu korban berikutnya,” tambahnya.
Tragedi ini juga mendapat perhatian langsung dari Bupati Majalengka, Eman Suherman, yang turut hadir melayat ke rumah duka korban.
“Duka ini bukan hanya milik keluarga korban, tapi juga duka kita bersama. Ini harus menjadi pengingat dan peringatan bahwa setiap aktivitas pertambangan harus diikuti tanggung jawab, termasuk menutup atau mereklamasi lokasi yang sudah tidak digunakan,” ujar Bupati Eman melalui unggahan di media sosial pribadinya.
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi dan meminta semua pihak lebih waspada, terutama dalam menjaga keselamatan anak-anak.
“Kita doakan semoga almarhumah Sri Fatimah dan ananda Dimas Saputra mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Aamiin,” ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga telah menyerukan agar perizinan tambang diperketat, bahkan cenderung untuk tidak diberikan, mengingat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan dan keselamatan warga.
Tragedi ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah, terlebih di tengah masa kerja seratus hari pertama pemerintahan baru. Banyak yang menduga, tambang-tambang di wilayah Majalengka beroperasi tanpa izin resmi alias ilegal.
Dengan kejadian ini, masyarakat dan aktivis lingkungan berharap ada tindakan konkret dari pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menghentikan aktivitas tambang ilegal dan memastikan keselamatan warga menjadi prioritas utama.
( Din.f )
Video Terkait:
