Dadang Behonk Soroti Potensi Zakat Yang Belum Optimal
-

MAJALENGKA, anmnews.id -
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas Kabupaten Majalengka beraudiensi dengan Aliansi Gerakan Majalengka Mengajar (GMM) serta Komisi 4 DPRD Kabupaten Majalengka yang bertempat di Ruang Paripurna DPRD Majalengka pada Senin sore (05/05/25).
Nampak hadir anggota DPRD Komisi 4 yakni Gugun Sugiana, Ade Duryawan, Imip Miptahudin, Muh. Fajar Shidik, Elfrans Galuh Setiawan dan Edi Karsidi, jajaran komisioner Baznas Kabupaten Majalengka serta jajaran Aliansi GMM.
Baca Lainnya :
- Bhabinkamtibmas Desa Tenjolayar Pantau Pendistribusian Bantuan Air Bersih dari Batalyon 321 GT0
- Polsek Cingambul Berbagi kepada Siswa Kurang Mampu di SDN Cidadap0
- Polres Majalengka Hadiri Anev Bulanan Program Beyond Trust Presisi TW III 2024 Secara Virtual0
- PJ Bupati Majalengka Meninjau Lokasi Balai Latihan Kerja ( BLK ) di SIKIM0
- Hasil Pemeriksaan Calon Bupati dan Wakil Bupati Beltim Memenuhi Syarat0
Dikatakan Plt Ketua Baznas Kabupaten Majalengka H. Muhammad Ridwan bahwa ada beberapa orang jajaran Baznas yang mundur, diantaranya adalah Agus Yadi Ismail yang sebelumnya menjabat Ketua Baznas Majalengka karena beliau akan fokus pada di Perguruan Tinggi.
"Rekruitmen Baznas Majalengka sudah sesuai aturan terkait jabatan yang kosong. Dan mengenai zakat profesi dari ASN dan P3K saat ini hampir Rp. 900 jutaan perbulan nya (penghimpunan zakat profesi). Dan untuk zakat dari masyarakat kita sifatnya hanya laporannya saja, " terang Plt Ketua Baznas Majalengka.
Sementara itu Dadang Behonk menyoroti potensi zakat yang bergitu besar akan tetapi belum bisa dioptimalkan. Banyak pengusaha pengusaha yang belum tersentuh untuk mengeluarkan zakatnya. Lalu terkait penyaluran dari Baznas untuk biaya berobat atau biaya rumah sakit seperti apa transparansinya. Dan saya minta untuk keterbukaan informasi ke publik terkait anggaran ataupun program program yang menyentuh langsung ke masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Baznas Majalengka melalui Wakil Ketua III Bidang Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan, Embed Humed mengatakan bahwa kita berupaya untuk mengoptimalkan potensi zakat selain ASN, akan tetapi kita disini butuh sebuah peraturan untuk bisa mendukung program Baznas ini, bahwa otoritas pemerintah atau otoritas kekuasaan perlu dilakukan untuk kemaslahatan ummat karena itu kita belum bisa masuk ke wilayah pabrik atau industri, untuk bisa memberikan sodaqoh ataupun zakat dari mereka.
"Dalam menyiapkan pelaporan dan keuangan Baznas Majalengka menerapkan transparansi, tertib administrasi dan tanggung jawab. Dan alhamdulillah kelima kalinya Baznas Majalengka meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam audit laporan keuangan, " kata Embed.
Di tempat yang sama anggota DPRD Majalengka Muhamad Fajar Shidik mengapresiasi terhadap kinerja Baznas Majalengka yang banyak hadir di waktu waktu yang tepat ketika tidak ada lembaga lain yang memberikan bantuan.
( Din.f )
Video Terkait:
