Budaya Batipuh Mangampiang Merupakan Tradisi Turun Menurun yang Terus Dipertahankan
-

By administrator 17 Okt 2024, 09:51:44 WIB Daerah
Budaya Batipuh Mangampiang Merupakan Tradisi Turun Menurun yang Terus Dipertahankan

SUMATERA BARAT, anmnews.id-

Ada sebuah tradisi yang masih dipertahankan oleh penduduk Nagari Batipuah/Batipuh Tanah Datar sampai sekarang, yaitu Bakayu dan Mangampiang. Bakayu dan Mangampiang adalah tradisi kematian suku Minangkabau. Kegiatan ini dilakukan sehari pasca seseorang meninggal dunia.

Bakayu adalah tradisi yang biasa dilakukan oleh pelayat laki-laki yang bergelar Datuak, dan secara umum ada yang tidak bergelar  juga para pelayat laki-laki ini akan menuju hutan untuk mencari kayu dengan membawa kapak masing-masing. Ini bertujuan untuk meringankan pekerjaan tuan rumah. Kayu-kayu yang didapatkan lalu diapiang (dibelah) di depan rumah duka. Nantinya, kayu-kayu tersebut digunakan untuk memasak hidangan memperingati tiga hari, tujuh hari, hingga empat puluh hari kematian.

Baca Lainnya :

Adapun mangampiang adalah tradisi yang dilakukan oleh pelayat perempuan. Waktu mangampiang dilakukan bersamaan dengan Bakayu. Ibu-ibu akan datang ke rumah duka sambil membawa beras. Seperti Bakayu, tujuan membawa beras oleh ibu-ibu ialah untuk meringankan tuan rumah yang sedang berduka dan sebagai tanda belasungkawa. Selanjutnya ibu-ibu akan menumbuk beras ampiang menggunakan lesung secara bersama-sama yang nantinya beras ini akan diberikan kepada anak-anak sekitar untuk dimakan oleh mereka.


Tradisi Bakayu dan Mangampiang, seiring perkembangan zaman dan teknologi, tradisi ini hampir tidak lagi digunakan. Mengingat sekarang masyarakat memasak tidak lagi menggunakan kayu melainkan kompor gas. Oleh karena itu, bakayu hanya dapat dilakukan di beberapa rumah duka yang masih memasak menggunakan kayu. Sedangkan di beberapa daerah, bakayu digantikan dengan para pelayat laki-laki duduk di atas terpal yang digelar oleh tuan rumah.

Kegiatan ini merupakan kegiatan turun menurun yang diselenggarakan oleh masyarakat Minangkabau sebagai wujud pelestarian budaya di Sumatera Barat khususnya daerah Tanah Datar. Kegiatan ini dihadiri oleh para pelaya yang meripakan kerabat, masyarakat setempat dan parah tokoh masyarakat seperto Datuak Muncak Alam, Datuak Gadang, dan Datuak Maninjun. Kemudian kegiatan dilaksanakan dengan menggelar doa bersama untuk keluarga yang telah meninggal dunia suami dari kerabat Datuak Hj. Ernawaty.

Budaya Batipuh merupakan suatu tradisi yang berkembang di tengah masyarakat secara turun-temurun yang telah diakui. Dan dilestarikan keberadaannya Batipuh salah satu menjadi percontohan, serta menjadi suatu kebanggaan bagi kita sebagai salah satu upaya melestarikan adat Minangkabau di kalangan generasi milenial.

Masyarakat Minangkabau juga memiliki filosofi "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”, yang sesungguhnya merupakan proses pergulatan antara Adat dan Islam. Salah satu tokoh masyarakat mengatakan kepada ANMMEWS bahwa "Indak lapuak dek hujan, indak lakang dek paneh, artinya kehidupan kekerabatan di Minangkabau, walau pun pengaruh dari luar datang begitu besar, namun karena ikatan adat yang kuat maka sistim kekerabatan tersebut tidak akan goyah, inilah yang harus dipertahankan," Jelasnya’

(Rosidin)




Video Terkait:

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment